HARAPKAN PAGAR, PAGAR PUN TAK BOLEH DIHARAP - PULAU TIDUNG

Patung Pemuda Membangun @2022

Sabtu, 22 Oktober 2022.

Ini pengalaman wak ke Pulau Tidung Kepulauan Seribu dari Jakarta secara backpacking dan terjah2. Alone matcham biasa.

Informasi Pulau Tidung. Mungkin masih banyak juga yang bertanya Pulau Tidung di mana ? Secara Geografis pulau tidung terletak di gugusan kepulauan seribu, provinsi DKI Jakarta, Memiliki 2 pulau yang terpisah yaitu pulau tidung kecil dan pulau tidung besar, dengan di hubungkan dengan jembatan yang sebagai ikon terkenal yang bernama jembatan cinta. Pulau tidung besar adalah pulau penduduk yang memiliki warga sekitar +/- 4700 jiwa. Untuk pulau tidung kecil sendiri bukan pulau penduduk dan hanya di tempati oleh badan konservasi. Menjulur dari timur ke barat, pulau tidung kecil terletak di bagian timur dan pulau tidung besar di bagian barat. Untuk jembatan cinta letaknya di bagian antara kedua pulau dan sebagai pusat wisata. Untuk mata pencarian sebagian besar penduduknya adalah nelayan, wiraswasta, karyawan swasta dan pegawai negeri. Fasilitas yang ada yaitu : Fasilitas untuk Warga dan Umum : Puskesmas, Kantor Polisi, Sekolah SD, SLTP, SMK, Kantor Kelurahan, ATM (Bank DKI). Fasilitas tempat untuk pariwisata : Dermaga, jembatan cinta, pantai pulau tidung besar bagian timur dan barat lalu pulau tidung kecil. Nota kecil: Jembatan cinta sedang direnovasi ketika wak ke sono (Oktober 2022).

5.15am - Gerak dari kost. Jalan kaki ke stasiun bis Asean.

5.35am - terus naik bis 1 Transjakarta menghala Kota.

6.34am - sampai halte Penjaringan. Naik bis 1A ke Muara Angke.

6.50am - tiba di halte Penabur, betul2 depan restoran McD. Wak pesan mcmuffin sausage dengan telur.

7.00am - sudah berjalan kaki ke Muara Angke. Tengok Google map 1.2km dalam 17minit. Terbabas ke gerbang dermaga lain. Ada bapak ni suruh naik angkutan ke Kali Adem. Demm, baru wak teringat. Kali Adem itulah dermaganya. Muara Angke nama kawasan pelabuhan disini. Lagipun tulisan simpang ke Kali Adem tadi sudah pudar, lusa dan tidak kelihatan.

7.17am - naik angkutan bermotor itu ke Kali Adem. Dipatok 10rb, biasa 5rb sahaja

7.35am - sampai di Pelabuhan Menara Angke. Tiket kapal feri komersil sudah habis. Terpaksa beli tiket kapal kayu tradisional dipondok dihujung sono. Tambang bernilai 87rb.

7.45am - naik kapal kayu tradisional bernama Hasbi Jaya. Wak tengok penuh lah pula dengan orangramai di tingkat atas. Wak masuk dalam kapal yg ada kerusi. Tidak lah sesak mana.  Wak pun pelik kenapa mereka suka duduk diatas tanpa kerusi sempurna dan terbuka.

7.50am - kapten kapal kayu mulakan enjin. 

8.05am - kapal kayu mula bergerak. Dalam kapal itu, sempatlah wak terlelap seketika. Olehkerana kapal kayu berkonsepkan terbuka, maka tiada aircond dan tidak kelihatan kipas angin juga. Tapi bila kapal sudah meluncur dilautan, angin dari luaran memang menyamankan. Harap2 tidak hujan sudah.

11.05am - 3 jam kemudian baru sampai jeti Pulau Tidung Kecil. Wak jadi bingung sebab gps google maps pun haru biru. Tanya bapak kru baru lega sedikit. 

11.22am - baru tiba di dermaga Pulau Tidung Besar. Jalan kaki ke Mutiara Resort yg wak sudah booking.com masa didalam kapal tadi. Harga semalam ialah 218rb. 

11.56am - checkin resort chalet kayu juga. Tiada aircond tapi ada kipas berdiri. Kalau nak aircond kena tambah 150rb. Kipas pun uzur dan amatlah perlahan ya amat. Dan tingkap rotan itu hanya boleh dibuka satu sahaja.

12.30pm - wak menaip entri ini sebelum terlelap seketika di atas tilam lusuh ini.

Bersambung - Pulau Tidung Day 1 Part 2

Blog bukanlah hakmilik kekal.