Bas berhenti-henti dari Solo (Surakarta) ke Jogja (Jogjakarta) @2022 |
Sabtu, 29 Oktober 2022.
Prelude: Kenapa Harus Solo Traveling ke Ponorogo
Ponorogo Balik Kampung - The Journey Begins
Solo Traveler ke Solo Surakarta
Solo Traveler Rides to Candi Cetho and Candi Sukuh
Solo Traveler Dari Solo ke Jogja
Borobudur Sunrise
Jakarta - Ponorogo - Solo - Jogja - Jakarta in One Weekend
Naik bis tingting pula dari terminal Tirtonadi Solo untuk jurusan Jogja Yogyakarta. Bukanlah bis yg ada lonceng tekan2 itu. Tapi bis yg ada konduktor dan berhenti disetiap halte (bus stop).
Macam2 kerenah orang yg naik bis ini. Kebanyakan makcik pakcik nenek yg uzur. Ada makcik yg lumpuh sblh badan pun naik. Dan yg paling kurang nyaman ialah ramainya bapak2 pengamen yg bernyanyi dan main gitar. Aduhai. Dan terasa seperti balik kampung sahaja disebabkan bahasa Jawa yg dipertuturkan.
Tiba di terminal Giwangan. Toilet dan solat dahulu. Mahu pesan Grabbike tapi wak tengok cuaca yg mendung dan gerimis. Wak pesan Grabcar dgn harga tambang dua kali lipat ke stesen keretapi Tugu Stasiun.
Cadangan sunset di pantai.
Wak pesan Grabcar ke pantai Parangtritis. Tapi di tengah perjalanan tukar destinasi dgn pak supir untuk ke pantai Parangendog atau paralayang - 171rb. Pantai parangtritis wak pernah sampai dgn anak lanang wak itu 10 tahun yg sudah. Link: Borobudur Sunrise 2012.
Tiba di atas tebing Parangendog dan menikmati sunset petang.
Sudah janji dgn pak supir terus hantar ke hotel Borobudur Magelang. 2 jam perjalanan. 400rb. Dalam perjalanan wak panggil hotel Borobudur berkenaan pakej sunrise esok pagi.
Tiba di hotel Borobudur. Bincang pasal pakej sunrise. Mamat hotel kata dia boleh hantar esok pagi2 lepas subuh. PP 300rb. Tapi sekarang tidak boleh naik ke atas candi selepas pandemik covid melanda. Kena pergi ke satu bukit bernama Punthuk Setumbu yg jauhnya 4,5km untuk menangkap sunrise.
Perbedaan Jogja dan Yogyakarta. Banyak orang menyebut Yogyakarta dengan nama berbeda-beda. Orang-orang tua menyebut Ngayogyakarta, orang-orang Jawa Timur dan Jawa Tengah menyebut Yogja atau Yojo. Disebut Jogja dalam slogan Jogja Never Ending Asia. Belakangan muncul sebutan baru, yaitu Djokdja. Sekilas memang membingungkan, namun menunjuk pada daerah yang sama. Lalu, bagaimana bisa kisahnya sampai nama kota ini bisa begitu bervariasi?
Bersambung ...
Betul ke wak, kat sana diorang pandu bis macam pandu jentera F1?
ReplyDeleteMasya Allah cantiknya pantai.
ReplyDeleteSeronok wak dapat melihat kehidupan di sana. Tentu banyak kutipan pengalaman.
Wah sampai ke Jogja pula Wak. Ini betul-betul kembara
ReplyDeleteCantik-cantik gambarnya Wak. Kenyang saya tengok.
ReplyDeleteCantiknya gambar dari atas bukit tu.
ReplyDeleteMacam biasa cantik semua gambar Wak..
ReplyDeleteMacam macam perangai manusia ye wak. Tapi kalau menyanyi tu macam tak larat nak dengar juga. Bestnya wak lepak di bukit bernama Punthuk Setumbu tu tengok sunset.
ReplyDeleteSubhanallah, cantik sungguh pemndangan...
ReplyDelete