BACK TO CITY CENTER AND VISITED TWO MUSEUMS

Masks at Museum Wayang @2022

 Ahad, 23 Oktober 2022.

Dipendek cerita. Dari pelabuhan, wak naik angkutan ke terminal bis Muara Angke - 5rb. 
Angkutan ini kena tunggu penumpang lain juga dan menahan bau busuk muara selama lebih setengah jam di tengah kepanasan yg berdeting.
Kemudian diterminal wak terpaksa pesan Grabbike ke museum Wayang - 23rb.
Pak supir motor Grabbike itu guna motorsikal yg lain pula.
Tiba di Kota Lama, wak terus cari bilik musholla dan toilet - 3rb.
2.10pm - masuk museum Wayang - 5rb. Padahal lagi sejam museum mahu ditutup (3pm). Terpaksa wak tumpang sekaki ikut pemandu pelancong yg juga bergegas. Bolehlah serba sedikit memahani pameran patung2 dalam museum ini. Ramai orang kata museum wayang ini angker. Jadi wak berwaspada sahajalah. Harap2 tiada apa2 yg ikut wak pulang. Huhu.
Museum Seni Reka - gratis. Tiada yg menarik sangat disini, cuma pameran lukisan2 tangan dan belanga2 cina dulu2.

=================================

Informasi lalat.

Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Republik Rakyat Tiongkok dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan. Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia.

Museum Seni Rupa dan Keramik  Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang. Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara seperti keramik dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang dan Eropa dari abad 16 sampai dengan awal abad 20.

=================================

Jalan kaki ke halte Kali Besar untuk ambil bis no 1 ke Blok M - 3,5rb (rm1).
Ada bapak ini dengan henfon lama Nokia tapi skrin berwarna bertanya mahu ke Grand Hyatt.
Wak suruh turun di Bundaran HI.
Tiba di halte Bundaran Senayan dan pesan Grabbike untuk terus pulang ke kost - 15rb.

Total damage panggilan pulau Tidung.
Pengangkutan: bis (3500+3500), angkutan (10rb+5rb+25rb), kapal kayu (87rb+77rb), sepeda (15rb) = 226rb (rm69)
Penginapan: Mutiara Resort chalet - 218rb (rm67)
Makan minum: 9rb+8rb+70rb+10rb+5rb = 102rb (rm31)
Miscellaneous: sabun (5rb) + anduk (40rb) +cable charger (10rb) = 55rb (rm17)
Total = 601rb (rm182) - overbudget of 500rb ;( mungkin kalo pergi berdua mungkin boleh kurangkan kos. Tapi bukan senang nak ajak rakan2 pergi kann. Ciksal khannns.

Kesimpulan trip ke Pulau Tidung 2022.
Pengalaman pertama wak pergi ke kepulauan Seribu ini.
Kali Adem itu adalah dermaga di Muara Angke.
Bau longkang ikan kering dll teramatlah busuk di Muara Angke.
Terbeli pengecaj kabel henfon padahal tersorok dalam baju.
Chalet tidak sediakan anduk (tuala mandi), tiada AC, tiada sabun mandi.
Chalet sudah sediakan kelambu kerana nyamuk memang banyak bermaharajalela.
Air dalam bilik mandi pun terasa air masin - jadi melekit2 badan.
Keseluruhan pulau tidaklah secantik mana - sampah merata2 juga.
Pemandangan sunset di hujung pulau (Saung Sunset Point) itu memang cantik.
Makanan biasa2 sahaja sama spt di Masai, nikmat mana yg kamu dustakan - yg penting tidak sakit perut.

Link terdahulu.
1 - Day 1 Part 1 Harapkan Pagar, Pagar Pun Tak Boleh Diharap - Pulau Tidung
2 - Day 1 Part 2 Pulau Tidung
3 - Day 2 Part 1 Sleepless Night on the Island
4 - Day 2 Part 2 Back to City Center and Visited Two Museums

Blog bukanlah hakmilik kekal.