Sep 6, 2023

KENAPA INDONESIA TIDAK MEMPUNYAI SULTAN ATAU RAJA

A new Transcend external hardisk @2023

 

Rabu, 6 September 2023.

Pagi tadi sebelum ke kantor potong rumput.
Wak singgah beli nasi lemak Maklong di Itik Salai.
Selepas itu berlarian ke Bandar Puteri Puchong.

Petang wak berlarian ke bandar Dengkil.
Singgah isi minyak di Petron Dengkil Elite Highway.
Tiba2 ada budak berbaju vest.
Mohon derma melalui waqaf buku.
Selalunya wakaf al-quran kan.

"Dah banyak sangatlah wak orang wakaf quran nih,"
"Banyak dah lambakan quran di seluruh negara," 

Membuatkan wak terfikir 2 3 minit.
"Bukankah kita wakafkan wang ringgit, bukan naskhah buku yg sebenarnya?"
Hmm.

Sejarah lalat.
"Jam 12 malam 3 Mac 1946 merupakan detik hitam bagi orang Melayu dan kini menjadi penyesalan yang tak sudah bagi sebahagian besar warga Melayu di Sumatera Timur. Ia juga merupakan penyebab orang Melayu Semenanjung menolak untuk menyertai gagasan Indonesia. Dalam satu malam sahaja, beberapa orang Sultan di beberapa negeri telah dibunuh dengan kejam oleh puak pro-komunis yang dibantu oleh kuli-kuli ladang dari keturunan pendatang luar."

Blog bukanlah hakmilik kekal.

Donation RM20 to waqafbuku.com @2023

1 comment:

  1. Ini dulu pernah ditanyakan saat saya belajar di high school. Indonesia dulu punya banyak raja dan kerajaan..kenapa pada akhirnya berubah menjadi republik.

    Saya ingat jawaban guru saya Krn geografis Indonesia yang sangat besar, ditambah berpulau2, lalu ada banyak etnis, suku, ras, bahasa, budaya, tidak memungkinkan untuk menjadi negara kerajaan. Ditakutkan kepemimpinannya hanya berfokus untuk satu golongan, sementara suku dan etnis lainnya akan terabaikan.

    Karena itu sistem presidential di mana presiden di pilih oleh rakyat, dan dari rakyat, lebih sesuai digunakan.

    Keistimewaan hanya diberikan untuk Yogyakarta, yg mana sultan masih berkuasa tapi pastinya dengan kekuasaan terbatas. Karena itu Yogyakarta di kasih sebutan DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Krn masih mempertahankan kesultanan

    Dan saya pikir, memang sistem begini yg cocok untuk Indonesia. Tak bisa terbayang kalau pakai sistem kerajaan atau sultan, sementara lokasinya berpulau2, ribuan pulau, dan punya 3 sistem waktu, WIB, WITA & WIT. Kasian nanti pulau paling timur Papua akan semakin tak diperhatikan.

    ReplyDelete

Comment at your own risk.

PENGALAMAN MENONTON PERLAWANAN AFC CHAMPIONS LEAGUE DI STADIUM SULTAN IBRAHIM JOHOR

  Selasa, 5 November 2024. Kelmarin pulang dari stadium Arena Sepaktakraw JB. Wak terus pesan tiket atas talian. Untuk tonton perlawanan bol...